CODECO, yang terpecah ke beberapa faksi dan beroperasi di daerah terpencil, tidak memiliki juru bicara dan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Setidaknya 195 warga sipil tewas dan 84 diculik dalam serangan-serangan yang dikaitkan dengan CODECO dan sebuah milisi saingan bernama Zaire sejak awal Desember 2022 lalu.
Serangan-serangan ini meningkatkan jumlah pengungsi di Provinsi Ituri hingga lebih dari 1,5 juta orang, kata misi PBB.
Juru bicara pemerintah Kongo belum secara langsung merespons permintaan untuk komentar.
Ant. dari Reuters/ed. MN