Berdasarkan pantauan di lokasi, dari tempat ini, mata kita akan dimanjakan pamandangan landscape Danau Toba, yang dilengkapi bukit yang indah. Dari sini, kita bisa langsung melihat ke arah Tolping, dan juga Pelabuhan Ambarita yang ada KMP Ihan Batak. Selain itu, dari tempat ini kita dapat melihat ke arah Kabupaten Toba, dan juga Kabupaten Simalungun, yakni daerah Parapat, Haranggaol, Simarjarunjung, Sipolha, Tolping, Horsik, Sigapiton, Sibisa.
Jika ingin ke tempat ini, kita hanya perlu menempuh waktu 20 menit hingga sampai di batas kendaraan, selanjutnya kita akan berjalan kaki menaiki bukit kurang lebih 10 menit agar sampai dititik lokasi.
“Kalau posisi kita sekarang persisnya di Batu Natolu (Tiga Batu Besar), yang mana diatas batu ini terdapat tapak kaki manusia purba “Semoga nantinya tempat ini bisa menjadi tempat wisata budaya nantinya,” ujarnya.
Jumanti mengatakan bahwa berdasarkan cerita turun-temurun, usia batu ini sudah mencapai ratusan tahun “Dan lesung batu itu digunakan untuk menumbuk sayur, maupun bumbu dapur,” tambahnya.
Dirinya menjelaskan Objek wisata ini kelak akan dikelola pihaknya atas nama Kelompok Tani Hutan (KTH) Parna Jaya yang berstatus HKM.
Menurutnya, target wisatawan adalah yang berasal dari Eropa. Sebab lanjutnya, di Eropa tidak memiliki dataran tinggi “Jadi setiap mereka datang kesini, pasti seleranya akan mencari dataran tinggi. Dan diatas kita ini, lanjutnya, ada perkampungan marga Manik dan bentuknya pun sampai sekarang masih berbentuk perkampungan meskipun sudah tidak ada rumah, namun masih ada juga sumber air.” Ujarnya.
Ditambahkannya “Jadi kita target kan dilokasi ini akan menjadi wisata budaya, kalau digunung sebelah, itulah yang kita rencanakan menjadi wisata jungle tracking,” jelasnya.
Jumanti Sidabutar berharap dukungan semua pihak untuk mensukseskan lokasi ini menjadi salah satu objek Wisata di Samosir “Karena Samosir masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” pungkasnya.
(Red)