Senada dengan Dani, perwakilan dari buruh, Bagas dan Ana dalam orasinya juga menuntut agar nasib dan kesejahteraan para buruh ini diperhatikan. Salah satu tuntutan mereka adalah kenaikan upah yang layak, serta turunkan pajak. Kekhawatiran mereka akan adanya PHK massal akibat pajak yang tinggi.
Sama halnya Ridwan salah satu petani Kulonprogo keluhkan apa yang dihadapi masyarakat petani saat ini, dengan berkurangnya subsidi pupuk, petani semakin kesulitan untuk mengolah lahannya dan mendapatkan hasil panen yang bagus. ini juga salah satu dampak pajak.
Sementara itu, orator lainnya, Feldynata Kusuma menyampaikan terkait pengolahan sampah di Jogja yang masih belum maksimal. Seperti diketahui saat ini masyarakat di Yogyakarta dibenturkan dengan persoalan pembuangan sampah (Jogja Darurat Sampah).
“Kami juga sudah siapkan kajian untuk membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah di Jogja. Kalau perlu kami akan memberikan edukasi dan pelatihan untuk masyarakat terkait pengolahan sampah ini untuk mengurangi residu sampah di Jogja,” paparnya.
Kehadiran massa aksi di DPRD DIY, diterima oleh ketua komisi D DPRD DIY dari Fraksi PDIP Dwi Wahyu, Anton Prabu Semendawai wakil ketua komisi D serta kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Aria Nugrahadi.
Aksi diakhiri dengan penyerahan kajian terkait tuntutan dari KSBSI DIY yang diterima oleh Anton Prabu.
AR