Sebanyak 12 repertoar ditampilkan, terdiri dari 9 lagu orkestra dan 3 lagu acapella. Repertoar tersebut meliputi Kodok Ngorek, Concerto Kidung Pamuji, Jenang Gula, Lanang Tenan, Balungan Kere, Acapella Kidang Talun, Pucung dan Lindri, Lela Ledhung, Concerto Pertiwi, Nona Jelita, serta Koyo Jogja Istimewa.
Sesi orkestra dipimpin konduktor MJ. Manggalawaditro, dengan penampilan sinden Nyi ML. Larasati, violinis Riana Heath dan MJ. Cokrowaditro, klarinetis MJ. Jatmikowaditro, serta Yogyakarta Royal Choir dan penyanyi tamu Ndaru “Ndarboy Genk”. Tiga lagu acapella dibawakan oleh Yogyakarta Royal Choir di bawah arahan Lukas Gunawan Arga Rakasiwi.
“Konser kali ini menampilkan dua karya baru yang sangat dinantikan, yaitu Concerto Kidung Pamuji dan Concerto Pertiwi. Masing-masing memiliki satu movement yang belum ditampilkan di konser Jakarta dan baru diperdengarkan perdana di sini,” imbuh KPH Notonegoro.
Sebelumnya, pimpinan produksi ML. Widyotantomardowo mengingatkan konser ini memang terbuka, tetapi penonton tetap harus mengikuti aturan kawasan wisata seperti tidak merokok dan tidak menggunakan smoke bomb demi menjaga kelestarian hutan. Meski tidak disiarkan langsung, konser akan tayang secara tunda di kanal YouTube Kraton Jogja agar penikmat musik di luar kota tetap bisa merasakan suasananya.
“Silakan datang dengan busana paling nyaman, bawa alas duduk, dan mari menikmati senja bersama orkestra di tengah hutan. Sebuah pengalaman langka yang menyatukan seni, budaya, dan alam,” pungkasnya.
AR