LimasisiNews, Yogyakarta (DIY) –
Kepala Staf Korem (Kasrem) 072/Pamungkas, Kolonel Inf. Hotlan Maratua Gurning S.I.P mewakili Danrem 072/Pamungkas menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) Petikan dan Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2023 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Senin, (05/12/2022).
DIPA dan TKD diserahkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada para pimpinan Satuan Kerja (Satker) selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Bupati/Wali Kota se-DIY, dengan total anggaran DIPA dan TKD sebesar Rp22,05 triliun. Ini adalah jawaban atas tantangan kondisi perekonomian yang diperkirakan akan menghadapi peningkatan risiko global.
Sri Sultan menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negata (APBN) Tahun 2023 didesain bersifat optimis dan tetap waspada. Belanja, pendapatan, serta pembiayaan harus fleksibel, menyediakan ruang fiskal sebagai daya redam yang efektif untuk mengantisipasi ketidakpastian. Penyaluran Transfer ke Daerah terus diarahkan pada basis kinerja, seperti Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Desa, yang bersifat investasi dan berkontribusi secara langsung bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sampai dengan level terendah, yaitu desa/kalurahan.
“Alokasi anggaran, baik melalui belanja Kementerian/Lembaga maupun Transfer Ke Daerah, diharapkan secara langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, melalui program-program prioritas pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, program di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, ketahanan pangan, dan pertahanan keamanan,” jelas Sri Sultan.
Pada tahun 2023, APBN akan mendorong kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural. Terdapat 6 fokus utama pemulihan ekonomi yaitu penguatan kualitas SDM yang terampil, produktif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan. Selain itu ada akselerasi reformasi sistem perlindungan sosial. Selanjutnya melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas, khususnya pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi yaitu di bidang energi, pangan, konektivitas, dan transportasi.