“Dalam era globalisasi dan digitalisasi ini semua gampang diakses, baik berita, konten, iklan, maupun ajaran-ajaran. Hendaklah semua itu tidak serta-merta ditelan mentah, tapi harus dicek kebenaranya dan di-sharing. Alat penyaringnya adalah Pancasila. Sehingga generasi muda ke depannya dalam estafet kepemimpinan bisa memimpin dengan sistem demokrasi Pancasila. Jadi, ada arah dan tujuan yang jelas,” paparnya.
Ia juga berharap agar generasi muda, generasi penerus bangsa saat ini dan nanti agar tidak melupakan sejarah.
“Kaum muda harus ingat pesan bung Karno. Ingat Jass merah. Jangan sekali kali melupakan sejarah,” tandasnya.
Arifin/ed. MN