“Selain itu juga dapat memajukan peluang bisnis pariwisata bagi pelaku usaha pariwisata yang ada di Kota Yogyakarta. Bagi Kota Yogyakarta sektor pariwisata merupakan lokomotif penggerak roda perekonomian masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya menyambut baik dan mengapresiasi acara tersebut. Aman mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai wahana promosi untuk mengangkat kembali dunia usaha pariwisata di Yogyakarta.
Pihaknya mengakui bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta, sebagian besar berasal dari sektor pariwisata, pelayanan jasa serta perdagangan umum.
Menurutnya, daya tarik Kota Yogyakarta terletak pada kekayaan seni budaya, keragaman objek wisata, dan kreativitas warganya.
“Warga Kota Yogyakarta juga terus berupaya dalam mengangkat berbagai keunikan yang mereka miliki untuk kemudian menjadi sesuatu yang layak jual atau layak untuk ditampilkan bagi para wisatawan yang mengunjungi Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Di Kota Yogyakarta sendiri memiliki 17 kampung wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, serta berbagai highlight wisata alternatif seperti Gowes Monalisa, Kampung Wisata Melalui Aplikasi (Kamelia) di Jogja Smart Service (JSS), Teras Malioboro I, Teras Malioboro II, serta berbagai kawasan wisata heritage di seluruh Kota Yogyakarta.
Aman pun optimis dengan adanya JogjaVaganza akan dapat menumbuhkan gairah pariwisata sebagai sektor perekonomian utama bagi Kota Yogyakarta.
“Kami optimis acara ini dapat memberikan dampak kebangkitan bagi dunia kepariwisataan Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Arifin/ed. MN