Jhonson juga menambahkan, bahwa dengan diadakannya lomba budaya ini, diharapkan anak-anak di Kabupaten Samosir ini bisa lebih terbuka pikirannya tentang pentingnya budaya Batak karena 40 – 50 tahun ke depan akan punah kalau dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk melestarikan dan bahkan mengembangkannya.
“Saat ini, kita mengadakan Pagelaran Seni Budaya dan Lomba Aksara Batak Toba, yang diikuti oleh 29 sekolah setingkat SD yang ada di Palipi, dan siswa SD yang mengikuti lomba juga sebanyak 29 orang. Kita mengadakan lomba ini di setiap SD yang ada di Kecamatan Samosir, untuk selanjutnya perlombaan ini kita adakan di Kecamatan Nainggolan,” jelas Kadisdikpora itu.
Selanjutnya, untuk tujuan melestarikan kembali budaya, khususnya Aksara Batak Toba, pihak Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga itu meminta kepada camat, kepala desa, dan semua sekolah agar nama desa dan kecamatan masing-masing selain ditulis dengan aksara Latin, juga disertai dengan aksara Batak Toba. Demikian Jhonson mengakhiri tanggapannya.
Tbn/ed. MN