Diantara kegelapan malam alur Sungai Progo, ribuan pelita itu kemudian dilepaskan diiringi sejumlah tarian puja.
Bagi umat Budha pelita itu menjadi simbol sarana pembawa doa dan harapan agar tercipta harmoni perdamaian di dunia dan bangsa indonesia pada khususnya.
Menurut Rama pelepasan pelita di alur sungai sudah lama dilakukan oleh umat Budha sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan Indonesia. Dimana setiap melepas pelita, umat akan menuliskan keinginan memohon dan apa yang diharapkan.
Sedangkan Sungai Progo dipilih sebagai tempat larung pelita karena merupakan salah satu sungai yang mengalir deras dan terhubung dengan laut selatan pulau Jawa.
Api untuk menyalakan pelita berasal dari api abadi yang diambil di Mrapen Grobogan dan telah disemayamkan di altar Candi Mendut.
“Apa yang di inginkan ditempel di pelita tujuannya agar semua doa dan harapan berjalan terus seperti alur sungai ini,” terangnya.
Arifin