LimaSisiNews, Simalungun (Sumut) –
Barangkali ‘fifty-fifty‘, dari keseluruhan masyarakat Kabupaten Simalungun, bagi sebahagian dari mereka, nama Jefri Saragi sudah tidak asing lagi di telinga (khususnya bagi warga yang tinggal di seputaran di mana Jefri tinggal). Selain tahu nama, pasti juga mengenal wajah dan orangnya secara fisik, bahkan sebagai warga yang kerap berkomunikasi dengan warga lain di sekitar domisilinya, karakter dan kepribadian Jefri pun sedikit banyaknya pasti mereka tahu.
Bukan hanya bagi keluarga dan warga yang tinggal di sekitar domisilinya, sebagai seorang pengusaha muda yang sukses di tanah Simalungun, tentu akan lebih banyak lagi warga (masyarakat) yang dikenal dan mengenalnya. Bukan tidak mungkin jumlah yang mengenal Jefri dari ranah usaha dan bisnisnya. Jadi, istilah ‘fifty-fifty‘ penulis pakai di sini adalah upaya menghindari anggapan sesumbar dan berlebihan, walau sebenarnya diyakini bahwa yang mengetahui, mengenal, dan apalagi dan pernah dengar namanya, lebih banyak dari yang belum mengenal, belum pernah dengar nama, atau yang sama sekali belum tahu tentang Jefri Saragi ini.
Dari penelusuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, sangati diyakini bahwa seorang Jefri Saragi – ‘the young enterpreneur’ (sang pengusaha muda) – dapat dikatakan bahwa dia adalah seorang tokoh yang sudah tergolong ‘well known‘ (terkenal atau dikenal baik) di kalangan masyarakat Kabupaten Simalungun.
Masih dari penelusuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, melalui bincang-bincang dengan beberapa warga, baik yang ada di sekitar lokasi domisilinya maupun dengan rekan-rekan bisnisnya, pada umumnya mereka berpendapat dalam kesimpulan yang sama, yaitu bahwa Jefri Saragi adalah seorang pengusaha muda yang sukses namun memiliki karakter dan kepribadian yang luwes, sederhana, dan rendah hati.
Selanjutnya, Jefri Saragi, dengan sosok sebagai seorang pengusaha muda yang sukses, yang bergerak dalam usaha pergudangan sawit dan jagung di Desa Saribu Asih, Kecamatan Hatonduhan (berdekatan dengan wilayah Tanah Jawa) Kabupaten Simalungun, Provinsi Sunatera Utara ini, tidak terlena dalam kenikmatan sendiri dari kesuksesan usaha atau bisnis yang telah dia geluti selama bertahun-tahun. Dia ingin agar dari kesuksesan yang sudah ada di tangannya, ingin dibagi lebih banyak lagi kepada masyarakat, yaitu dengan berbakti dan mengabdi.
Pola bakti dan pengabdian yang dia rancang dari lubuk hati terdalam adalah apabila kelak dia bisa duduk di sebuah kursi di ruang gedung legislatif. Menurut dia, bakti dan pengabdian kepada masyarakat akan lebih bisa terkonsep dengan baik dan secara formal apabila dia lakukan dari gedung wakil rakyat itu. Oleh karena itu, Jefri Saragi berniat dan berencana akan turun gunung ke arena ‘pertempuran‘ untuk merebut kemenangan satu kursi di lembaga legislatif terhormat itu. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, ia akan mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, untuk bisa duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Simalungun. Tentu niat ini sangat pantas diapresiasi apalagi niat tersebut datang dari lubuk hati yang terdalam, ikhlas dan tulus untuk bisa berbakti dan mengabdi lebih banyak untuk masyarakat Simalungun.
Tak dapat dipungkiri bahwa ‘perang tanding‘ persaingan merebut kursi di DPRD Kabupaten Simalungun diprediksi akan tampil lebih ‘sengit‘ di Pemilu 2024 nanti. Namun apa pun kondisinya, seorang Jefri Saragi tidak akan gentar dan niat luhurnya tidak akan surut apalagi ciut. Tekad membara sudah berkobar di sanubarinya yang didorong semangat membara yang dimilikinya.