Sekretaris Daerah (Sekda)Provinsi Jateng, Sumarno mencatat, setiap tahun ada 500 UMKM yang difasilitasi sertifikasi halal oleh Dinkop UKM Jateng. Selain itu, Kanwil Kemenag Jateng juga telah menyertifikasi sebanyak 295.000 UKM.
“Populasi muslim di Jawa Tengah di 2022 mencapai 36,48 juta jiwa atau 97,48 persen. Jateng Halal Vaganza 2024 ini adalah bagian dari pengembangan ekonomi syariah, dengan meningkatkan pemahaman tentang ekonomi syariah,” paparnya.
Sementara, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jateng, Nyata Nugraha mengatakan, ekonomi ramah muslim diharapkan menjadi loko penggerak wisata di provinsi ini. Ia mengatakan, pariwisata ramah muslim memberikan layanan ekstra, bagi umat Islam yang sedang melancong ke Jawa Tengah.
“Untuk wisata ramah muslim akan mendorong ke sektor lainnya, pertama kuliner, transportasi, pengolahan makanan, dan sebagainya. Harapannya ini akan berkembang ke kota-kota lain,” jelasnya.
Pengusaha modest fashion asal Salatiga, Ambar menyebut, banyak fasilitas yang telah digulirkan Pemprov Jateng. Hal itu, menurutnya turut mengembangkan bisnis pakaian muslim yang dirintisnya.
“Dengan fashion show tadi, jadi banyak yang mulai PO (Pre-Order). Jadi tahu brand kita. Kita di-support dari Dekranasda Jateng,” tuturnya.
Dengan dukungan dari Pemprov Jateng, juga promosi medsos, ungkap Ambar, produk yang dihasilkan sudah melanglang hingga Jedah, Korea, Thailand, dan Hongkong.
Arifin/Ed. MN