Lebi jauh Sackona mengatakan bahwa perdamaian dan stabilitas politik telah memberikan kesempatan bagi Kamboja untuk mengambil kembali 77 perhiasan kuno, yang dijarah dari kerajaan ini selama masa perang.
“Pengembalian harta nasional ini membuka sebuah era baru pemahaman dan keilmuan tentang Kerajaan Angkor dan signifikansinya bagi dunia,” ujarnya.
Sackona juga menyerukan kepada para individu, museum, dan institusi lain di seluruh dunia yang memiliki artefak-artefak Kamboja untuk mengembalikannya ke negara Asia Tenggara itu.
“Kami menganggap pengembalian seperti itu sebagai tindakan mulia, yang tidak hanya menunjukkan kontribusi penting bagi budaya sebuah bangsa, tetapi juga berkontribusi bagi rekonsiliasi dan penyembuhan warga Kamboja yang mengalami perang saudara selama berdekade,” katanya.
Pada 18 September 2020, keluarga Latchford setuju mengembalikan seluruh koleksi barang antik Kamboja yang luar ke negara Asia Tenggara itu setelah tiga tahun bernegosiasi.
Ant./ed. MN