Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyatakan kekagumannya atas kekompakan dan kemandirian warga dalam melestarikan tradisi ini.
“ini budaya yang sudah puluhan tahun dijaga. Warganya sudah siap, punya alat sendiri, dan sangat partisipatif. Maka kami berkomitmen menjadikannya kalender event resmi Gunungkidul,” kata Endah.
Endah menilai Grobyak Telaga bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan kelestarian alam.
“Harapannya ke depan, kalau ada pengunjung dari luar yang ingin ikut, bisa kami fasilitasi. Bisa sewa alat, bahkan beli dan hibahkan ke warga. Alatnya sederhana, hanya Rp150 ribu dan bisa bertahan lima tahun,” jelasnya.
Bupati juga menekankan bahwa budaya merawat alam adalah bagian dari kebudayaan itu sendiri.
“Ini bukan hanya soal seni budaya, tapi juga budaya menjaga sumber daya alam. Kita masuk ke telaga menginjak injak lumpur tadi, itu bagian dari revitalisasi telaga. Cara yang menyenangkan untuk merawat lingkungan,” tutupnya.
Grobyak Telaga Bendogede 2025 pun ditutup dengan penuh suka cita. Suasana kegembiraan menyelimuti seluruh peserta, mulai dari warga hingga Bupati dan para kepala OPD, yang turut merasakan hasil tangkapan ikan yang melimpah dari telaga Bendogedhe.
BW