LimaSisiNews
Jumat, 9 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Siantar – Simalungun
    • Peristiwa
    • Regional
    • Nasional
    • Hukrim
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Wisata
  • News
    • Internasional
    • Siantar – Simalungun
    • Peristiwa
    • Regional
    • Nasional
    • Hukrim
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Wisata
No Result
View All Result
LimaSisiNews
  • NEWS
  • SIANTAR – SIMALUNGUN
  • PERISTIWA
  • REGIONAL
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • HUKUM
  • ENTERTAINMENT
  • OLAHRAGA
  • TEKNOLOGI
  • WISATA
Home Nasional DI Yogyakarta

Gelar Prosesi Panggih, Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman Pertahankan Tradisi Jawa

by Redaksi
10/01/2024
in DI Yogyakarta, Seni & Budaya
21
SHARES
137
VIEWS

Lalu ada Kembar Mayang yang menandai bahwa pengantin laki-laki masih jejaka dan pengantin perempuan masih perawan. Selanjutnya juga ada Balangan Gantal. Gantal berupa lintingan daun sirih diikat dengan benang lawe berwarna putih sejumlah tujuh (empat dilempar oleh pengantin laki-laki, tiga dilempar oleh pengantin perempuan) dengan kelengkapan jambe, gambir, tembakau dan injet dalam satu wadah.

Adapun makna filosofis gantal beserta kelengkapannya yakni Jambe buah lebat hasil dari pohon Jambe yang menjulang tinggi lurus ke atas melambangkan orang yang berbudi luhur, berderajat tinggi, berkat kesungguhan kerja dan doa sehingga membuahkan hasil yang melimpah.

Ada juga Injět berupa bubuk putih yang merupakan hasil endapan dari proses rendaman batu yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan juga bermanfaat untuk membantu pengolahan makanan. Injet melambangkan buah pikir yang bersih yang diperoleh melalui kontemplasi. Buah pikir yang jernih tersebut bermanfaat untuk menyelesaikan segala urusan baik itu di lingkungan keluarga, kerabat, maupun masyarakat.

Selanjutnya ada Gambir yang berguna untuk menguatkan gigi serta mengingat rasa gambir yang semula pahit dan sepat kemudian menjadi agak manis berkat kunyahan, maka buah gambir di sini dimaknai sebagai harapan agar ketika pengantin menghadapi dinamika kehidupan yang terus berputar mereka tetap tahan menderita pahit yang dipercaya akan membuahkan sesuatu yang manis di kemudian hari.

Kemudian Tembakau tanaman pegunungan yang mampu bertahan dalam kondisi tanah yang ekstrim. Tanaman ini semakin hijau, dan membaik mutunya, serta mampu bertahan hidup di musim kemarau. Tembakau digunakan sebagai pelengkap dalam berbagai sajen. Dalam prosesi balangan gantal tembakau dimaknai sebagai harapan agar suami istri senantiasa waspada dan mawas diri sehingga akan tetap dapat bertahan hidup meski dalam “suasana panas” akibat serangan dari gangguan roh jahat maupun kelabilan emosi.

Prosesi lainnya adalah Ngranupada yang artinya mencuci kaki. Di sini kaki pengantin laki-laki dibasuh oleh pengantin perempuan. Hal ini menunjukkan bakti seorang istri kepada suami. Selain itu, air bunga setaman yang dipakai untuk mengguyur kaki dimaknai sebagai penyingkir godaan. Lalu ada juga Mecah Tigan yang menunjukkan adanya warna putih dan merah melambangkan bercampurnya wiji kakung dan wiji putri yang kelak melahirkan anak dan cucu.

Busana yang dikenakan pada saat panggih bagi pengantin adalah dodot atau kampuh batik motif Indra Widagda Wariga Adi. Dalam kain batik motif Indra Widagda Wariga Adi termuat motif Indra Widagda dipadukan dengan motif Semen Kidang yang memuat harapan agar ajaran yang telah diperoleh dari orang tua dan para sesepuh dapat dijadikan pegangan hidup, sehingga mereka mampu berkelana dengan tangkas di belantara kehidupan.

Arifin

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Headline
Share8SendShare

Berita Terkait

Festival Mlangi, Upaya Menghidupkan Kembali Aksara Pegon Ditengah Era Komunikasi Digital

Mei 8, 2025

LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) - Ditengah perkembangan komunikasi digital yang begitu pesat, aksara Pegon, mulai terpinggirkan. Penggunaannya kini semakin terbatas, padahal...

Gelar Donor Darah, AKP Suwanto: Polisi Bukan Hanya Sebatas Penegak Hukum, Tapi Juga Pelindung dan Pengayom Masyarakat

Mei 8, 2025

LimaSisiNews, Sleman (DIY) - Kegiatan bakti sosial (baksos) berupa Donor Darah, dan Seminar Gula Darah dan Mata yang diselenggarakan oleh...

Antonius Fokki Ardiyanto S.IP

Sebuah Catatan Kelam, Kalung Wesi Mengepung Jawa : Rakyat Lempuyangan “Terbunuh”

Mei 7, 2025

LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) - 24 September 2013 merupakan hari yang sangat dikenang oleh salah satu keluarga di daerah Stasiun Lempuyangan, akibat...

Berita Terbaru

DI Yogyakarta

Festival Mlangi, Upaya Menghidupkan Kembali Aksara Pegon Ditengah Era Komunikasi Digital

Mei 8, 2025
Pendidikan

Benteng Universitas Indonesia “Jebol”, Mayumi Muadzah Sitindaon Siswi MAN Pematangsiantar Lulus Jurusan Ilmu Administrasi Niaga

Mei 8, 2025
News

Lokakarya Mini Lintas Sektoral Puskesmas Kelurahan Aek Nauli Tahun 2025 Berlangsung Sukses

Mei 8, 2025
DI Yogyakarta

Gelar Donor Darah, AKP Suwanto: Polisi Bukan Hanya Sebatas Penegak Hukum, Tapi Juga Pelindung dan Pengayom Masyarakat

Mei 8, 2025
Jawa Tengah

Diduga Rem Blong, Truk Bermuatan Pasir Seruduk Angkot Akibatkan 11 Orang Meninggal

Mei 8, 2025
DI Yogyakarta

Sebuah Catatan Kelam, Kalung Wesi Mengepung Jawa : Rakyat Lempuyangan “Terbunuh”

Mei 7, 2025
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

©2024 LimaSisiNews.com

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Siantar – Simalungun
    • Peristiwa
    • Regional
    • Nasional
    • Hukrim
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Wisata

©2024 LimaSisiNews.com

rotasi barak berita hari ini danau toba

You cannot copy content of this page

https://limasisinews.com/