“untuk melestarikan atau nguri-uri budaya Jemparingan, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berupaya lebih mendekatkan anak-anak usia SD, SMP dan generasi muda pada umumnya untuk berolahraga Jemparingan dengan memasukkan Jemparingan ke dalam kurikulum pendidikan karakter kemataraman sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” kata Siwi.
Penjabat (Pj) Bupati berharap melalui Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional tahun 2024 ini, keberadaan olahraga seni tradisi dan budaya jemparingan dapat terus bertahan di sela-sela kemajuan teknologi dan informasi yang tidak terbendung seperti sekarang.
“Mari kita jadikan Kulonprogo sebagai pusat pengembangan olahraga tradisional, dan semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya kita. Generasi muda tidak hanya terlarut dalam kemajuan teknologi melalui media sosial tetapi juga harus mengenal lebih dekat makna atau filosofi sebenarnya dari Jemparingan itu sendiri. Sehingga nantinya akan menjadi generasi emas yang berkarakter, berbudaya, beretika dan bertanggungjawab” harap Siwi.
Sementara itu Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si Paniradya Pati Kaistimewan berharap acara ini dapat dijadikan sebagai event tahunan yang menjadi ikon Kabupaten Kulonprogo.
“Kulon Progo harus punya ikon tahunan makanya even ini bisa dievaluasi untuk kedepannya apabila memang kegiatan ini akan dijadikan pilihan menjadi acara tahunan” kata Aris.
AR