LimasisiNews, Simalungun –
Ratusan hektar tanaman kelapa sawit milik PTPN IV Kebun unit Laras yang berada di kecamatan Bandar Huluan dan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara terpantau terserang hama ulat yang sangat masif.
Hasil investigasi awak media yang langsung terjun kelokasi, selasa (26/01/2022), menemukan areal tanaman kelapa sawit di kebun unit Laras yang sangat masif terserang Hama ulat api dan ulat kantong, diprediksi areal yang terserang mencapai ratusan Ha.yang berada di dua lokasi AFD III dan AFD IV.
Adapun areal yang terserang berada di blok tt 2016 dan tt 2012 AFD III dan di tbm2 AFD IV
Akibat marak nya serangan hama ulat diprediksi hasil produksi PTPN IV kebun Unit Laras kedepan akan mengalami penurunan yang drastis dan sudah tentu akan berimbas dengan meruginya perusahaan.
Dampak yang ditimbulkan oleh serangan hama ulat api/kantong sudah tentu akan membuat pertumbuhan buah kelapa sawit terhambat dan menurunnya hasil produktivitas.
Informasi yang didapat oleh awak media dari salah satu oknum karyawan Afd 3 yang indetitasnya tidak ingin disebutkan, mengatakan bahwa serangan hama ulat kantong/api di AFD 3 Kebun unit Laras sebenarnya sudah terjadi diakhir tahun lalu, namun tidak cepat di antisipasi.
Pantauan di Afdeling III senin (24/01/2022), hama ulat api/kantong terlihat menyebar di beberapa titik.
Sementara itu,awak media coba meminta pendapat dari seorang pemerhati perkebunan, bermarga manurung yang berpengalaman tentang hama tanaman sawit, melalui sambungan telpon selulernya, Rabu (26/01/2022).
Menjelaskan, bahwa pemberantasan hama ulat itu, harus tepat momentumnya, agar serangan hama tidak meluas, yang pertama, diindetifikasi dulu areal yang terdampak dengan cara lakukan telling global, berapa HA yang harus dibrantas dan di isolasi.
Kalau memang harus pemberantasan efektif ya segera dilakukan, tapi kita lihat dulu, posisi stadianya, sudah dimana, apakah sudah stadia, ulat, kepompong atau kupu-kupu, kalau memang stadia ulat, agar pemberantasan nya efektif dan berhasil harus kita lihat usia ulat (instar) dimna posisinya, jangan diberantas ketika usia ulat sudah tua, tidak akan berhasil, itu yang kita bilang di awal, harus tepat momentumnya, atau kalau memang hasil telling masih dibawah ambang batas sekian persen, cukup dilakukan lektrap atau kutip kepompong untuk memutus siklus penyebaran, ucapnya.
“Hama ulat berkembang biak pada daun kelapa sawit dan sangat cepat daya rusak nya,karna sangat mengganggu proses fotosintetis,” katanya.
Manurung melanjutkan, terkait siklus hidup masing-masing spesies hama ulat api berbeda.
Ada ulat api jenis Asigna mempunyai siklus hidup 106-138 hari. Telurnya berwarna kuning kehijauan, berbentuk oval, sangat tipis dan transparan, begitu juga dengan jenis hama ulat kantong yang paling brutal itu jenis clana tertia, jumlah telur yang dihasilkan betina 1.000-2.000 butir, ngengat jantanya bewarna coklat kehitaman dapat hidup 2-3 hari tingkat populasi kritisinya 3-5 ekor/pelepah, lalu ada jenis metisa plana, pteroma pendula dan mahasena corbeti.
Kalau kupu-kupu asigna proses berkembang biaknya dengan cara meletakkan telurnya berderet 3- 4 baris sejajar dengan permukaan daun, tapi di sebelah bagian bawah,biasanya ulat api mulai menyerang pada pelepah daun 9-17, karna memang disitu sumber utama proteinnya. bilang manurung.
Satu tumpukan telur bisa berisi sekitar 44 butir dan seekor kupu-kupu betina mampu menghasilkan telur 200-300 butir yang akan menetas 4-8 hari setelah diletakkan, setelah menjadi ulat Asigna siklus hidup bisa sampai 106-138 hari. ucapnya mengakhiri.
Ada pun jenis hama ulat yang menyerang tanaman kelapa sawit di AFD 3 dan AFD 4 Kebun unit Laras, diduga jenis ulat api Setothosea Asigna dan ulat kantong jenis Metisa plana dan pteroma pendula.
Pemberantasan hama ulat bisa dikendalikan dengan cara mist blower, penyemprotan dengan insekisida, fogging, injeksi atau bisa juga menggunakan predator yang biasa menyerang ulat.
Agar berita nya berimbang,Awak media coba melakukan comfirmasi dengan manager PTPN IV Kebun Unit Laras, Syarifudin melalui pesan aplikasi WhatsApp, Rabu (26/01/2022), terkait marak nya serangan hama ulat api/kantong di areal AFD, 3 dan AFD 4, mengucapkan “terima kasih infonya pak. memang di kebun Laras saat ini ada serangan hama, namun itu semuanya sdh kita tindak lanjuti sesuai dengan prosedur, dan sdh dilakukan pengendalian di lapangan secara hayati dan kimiawi.” ujarnya.
Amatan awak media, serangan hama yang terjadi di kebun Laras saat ini diduga akibat identifikasi awal sudah terjadi kelalain, sehingga terjadi keterlambatan pemberantasan yang mengakibatkan serangan hama ulat semakin luas dan semakin masif menyerang areal tanaman kelapa sawit milik PTPN IV kebun unit Laras.
(Red/RG)