“Ia pergi karena ingin melunasi hutang-hutangnya.Tetapi sampai di Bangkok, dia diberitahu ingin diantar ke kantor barunya, tetapi malah dibawa ke tempat penyekapan yang dijaga banyak tentara di zona hitam Myanmar,” paparnya.
Lebih lanjut Keluarga mengatakan, AN sangat meminta tolong kepada keluarga agar bisa ditebus dan Ia bisa pulang ke Indonesia.
“Keluarga mohon kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membantu kasus ini. Kami takutkan nyawanya terancam disana karena wilayah konflik dan hukum tidak berlaku disana,” pintanya.
Sementara itu, Istri AN menuturkan bahwa pihak keluarga sangat berharap agar pemerintah Indonesia bisa segera memulangkan AN ke Indonesia, masalahnya dari pihak keluarganya sudah tidak sanggup lagi kalau keluar dana.
“Ini dia minta tolong teman-temannya untuk menghubungi Kemenlu dan lain lain karena dari pihak keluarganya sudah pasrah bingung harus apa,” tutur istri AN.
Arifin/ed. MN