LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) –
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah peristiwa yang sangat penting maknanya bagi eksistensi dan penegakan kedaulatan negara yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Para founding fathers di bawah kepemimpinan Sukarno, Mohammad Hatta, Panglima Besar Jenderal Soedirman, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Syafruddin Prawiranegara dan tokoh-tokoh penting lainnya, berhasil mengajak seluruh komponen bangsa bahu-membahu merebut kembali Ibu kota negara yang telah dikuasai oleh penjajah.
Sejarawan Universitas Gajah Mada (UGM) Dr. Sri Margana, M.Hum mengatakan bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret memiliki makna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan negara. Keberhasilan peristiwa ini telah meyakinkan masyarakat dunia, Indonesia masih ada dan pada akhirnya masyarakat dunia mendukung perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan. Hal itulah yang menjadikan Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai titik penting dalam perjalanan bangsa, yang kemudian kini telah resmi sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara seiring diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
“Peristiwa bersejarah ini merupakan arti yang sangat luas sehingga perlu ditanamkan nilai-nilainya dalam menghadapi berbagai tantangan yang mengganggu kedaulatan negara. Yogyakarta sebagai Ibukota Negara dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Kraton Yogyakarta pada waktu memiliki peranan sangat penting dalam mendukung penegakan Kedaulatan Negara RI,” ujarnya dalam konferensi pers Hari Penegakan Kedaulatan Negara di Bale Tanjung Komplek Kepatihan, Selasa (28/02/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi SS.,MA., menyampaikan, sebagai Hari Besar Nasional, maka secara resmi akan diperingati dengan pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara di semua instansi/OPD di Pemda DIY, Pemkab dan Pemkot Yogyakarta.
Berlatar belakang hal tersebut, Kundha Kabudayan DIY bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat mengadakan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara 2023. Adapun rangkaian kegiatan tersebut meliputi tirakatan, teatrikal, peluncuran buku dan talkshow.
“Dengan ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, kita semua berkewajiban untuk terus mengkaji dan mengedukasi masyarakat akan peristiwa tersebut dan menyebarluaskan temuan terbaru yang terkait,’ ujarnya,