Made pun menuturkan, pihaknya berupaya membuat peta jalur-jalur alternatif yang bisa digunakan masyarakat untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Jalur-jalur alternatif ini berada di kabupaten-kabupaten, dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan arus di tengah kota.
“Misalnya, mau ke Kulon Progo tidak harus lewat Jalan Wates, atau mau ke Gunungkidul tidak harus lewat jalur Piyungan. Apalagi tadi saat Rakor, Bapak Gubernur memberi saran agar upaya memecah arus harus dilakukan sejak awal agar tidak terjadi penumpukan,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari di DIY dalam kondisi aman. Diakuinya jika memang terjadi fluktuasi harga, tetapi hal tersebut masih di ambang yang tidak mengkhawatirkan.
“Beberapa OPD nanti akan membantu Disperindag DIY untuk menjaga stok pangan agar tetap aman, dan akan segera melakukan operasi pasar secepatnya apabila ada gejala kenaikan harga yang tidak wajar. Hari ini juga masih berlanjut pemantauan stok pangan di lapangan. Nanti hasilnya tentu bisa digunakan untuk memprediksi ketersediaan bahan pokok yang ada di masing-masing Kabupaten. Insya Allah tidak ada persoalan untuk kebutuhan bahan pokok,” imbuhnya.
Wakil Kapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso mengatakan, pada dasarnya Polda DIY telah siap untuk pengamanan akhir tahun 2022 ini. Pengamanan ini mencakup jalur wisata maupun pada kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan pada libur Natal 2022 dan menyambut Tahun Baru 2023 ini.
“Berbagai kerawanan lalu lintas dan kerawanan kamtibmas, semua sudah kami lakukan antisipasi. Untuk seluruh kabupaten di DIY, ada sekitar 165 titik lokasi peribadatan yang akan kami amankan. Demikian juga untuk jalur masuk ke DIY, ada tujuh titik yang kami pantau,” ungkapnya.
Arf/MN