“Untuk meningkatkan daya tarik, kami harus koordinasi dengan petambak udang, kelompok wanita tani hingga pengelola wisata,” tuturnya.
Sementara itu, Dukuh Kadilangu, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Risdiyanto mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini, wisata mangrove masih sepi wisatawan. Peningkatan kunjungan hanya terjadi di akhir. Untuk itu, pihaknya berharap Dinas Pariwisata ikut membantu dalam promosi juga sarana dan prasarana untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
“Sejak pandemi kemarin sampai sekarang kawasan wisata mangrove pengunjungnya masih sepi, hanya pas akhir pekan saja ramainya. Kami berharap untuk Dispar Kabupaten Kulonprogo bisa ikut membantu untuk mempromosikan wisata mangrove ini termasuk juga sarana dan prasarananya hingga kelihatan menarik perhatian wisatawan,” ujarnya.
Arifin/MN