LimaSisiNews, Palas (Sumut) –
Rasman Junaidi Hasibuan, Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Padang Lawas, Rabu (15/03/2023), mengatakan bahwa pasca keluarnya Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut), tanggal 2 Maret 2023, dengan Nomor 100.2.7/1284/SJ, perihal Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Padang Lawas, membuat suasana penyelenggaraan pemerintahan menjadi gaduh. Pasalnya, Tongku Sutan Oloan (TSO) sebutan (panggilan) untuk H. Ali Sutan Harahap, Bupati terpilih melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu bersama ‘kroni-kroni‘-nya telah lebih dahulu melakukan tindakan-tindakan yang dinilai ‘overacting‘ (tindakan yang berlebihan-Red), sehingga mengganggu jalannya roda pemerintahan.
“Padahal surat dimaksud ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap urusan pemerintahan di Kabupaten Padang Lawas, serta melaporkan pelaksanaannya kepada Menteri Dalam Negeri,” ujar Rasman.
“Tentu dalam hal ini harus kita amini dan pahami bersama terkait langkah-langkah yang diambil oleh seorang Bapak Edy Rahmayadi salaku Gubernur Sumatera Utara, yang salah satunya meminta TSO melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Adam Malik Medan, untuk memastikan kesehatan beliau sebelum mengaktifkan kembali sebagai Bupati Padang Lawas. Karena secara nyata, Pak Gubernur tahu dan memahami kondisi TSO saat ini benar-benar masih belum pulih,” imbuhnya.
“Pak Edy sudah mengadakan rapat dengan TSO. Setelah itu tampak TSO belum lancar berkomunikasi ketika dimintai keterangan oleh para awak media di Kantor Gubernur saat itu,” tutur Rasman lebih jauh.
Selanjutnya, Bendahara DPD KNPI Padang Lawas ini menyampaikan bahwa kuat dugaan kalau tindakan yang dilakukan dengan menyebutkan TSO sudah sehat, dapat memimpin roda pemerintahan dengan baik adalah sebuah keniscayaan dengan kondisinya saat ini.
Kemudian ia menyampaikan, “Beberapa kali keterangan masyarakat bahkan video yang beredar ketika TSO berkomunikasi memang masih belum sehat, tentu patut diduga ada permufakatan “udang dibalik batu” dari segelintir orang yang memanfaatkan situasi beliau seperti ini. Kita tidak percaya,” tegas Rasman.