Padahal anggaran untuk pemberantasan hama ulat cukup besar digelontorkan oleh kantor pusat PTPN3. Bahkan infonya demi menuntaskan masifnya serangan hama ulat di PTPN3 anggaran yang digelontorkan oleh kantor pusat Holding Perkebunan PTPN 3 tidak terbatas.
B. Panjaitan seorang pemerhati sosial yang ikut serta ke lokasi serangan hama ulat api di areal AFD 2 tt 2005 meyebutkan, jika diambil sempel pokok per pokok untuk mencari hasil produksi dengan mengunakan rumus menghitung kehilangan daun “DEPOLIASI” D=AxB/C/100℅,di perkirakan areal blok yang terserang hama ulat api sudah masuk ke fase sangat mengkhawatirkan.
Panjaitan melanjutkan bunga betina,yang merupakan cikal bakal buah sawit tampak jarang muncul di atas pohon, hal tersebut kemungkinan akibat terganggu nya proses fotosintesis daun, bahkan buah sawit yang dipanen diperkirakan sudah mengalami penyusutan BRT.
Demi keseimbangan berita, awak media coba melakukan konfirmasi dengan Askep PTPN3 kebun bangun Lily melalui pesan Aplikasi WhatsApp, Jumat (02/06/2022) sekitar pukul 11.20 WIB, terkait maraknya serangan hama ulat api di sekitar blok 21 AFD 2 kebun bangun, hanya memberikan jawaban “Terimakasih infonya”, ucapnya.
Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi tidak tampak upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh pihak manajemen Kebun Bangun, pantauan kru media kedepan areal blok yang terserang hama ulat api diprediksi akan mengalami penurunan hasil produksi.
(Red/Tim)