Sementara itu ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (K-SBSI) DIY, Dani Eko Wiyono menegaskan, masyarakat, pekerja buruh membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli dengan masyarakatnya.
Menurutnya saat ini pemerintah sama sekali tidak ada keperpihakan kepada masyarakat, pekerja buruh dalam menentukan kebijakan maupun peraturan perundang – undangan.
“Masyarakat,pekerja butuh perubahan,bukan perubahan, masyarakat butuh pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya,” tegas Dani yang juga Calon Legislatif DPR-RI ini kepada wartawan.
Dani berharap dengan sudah bersatunya seluruh serikat pekerja yang ada di DIY ini target untuk kemenangan Anes Rasyid Baswedan di Jogja bisa tercapai.
“Target Jogja harus 70%, harapan kami adalah kita bisa mencapainya untuk di Jogja walaupun penuh dengan perjuangan. Namun saya yakin kita mampu karena seluruh serikat pekerja sudah bersatu dan seluruh elemen bawah juga sudah banyak yang tercederai oleh rezim saat ini,” tandasnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Aliansi Buruh Bersatu Yogyakarta yang terdiri dari DPD K-SPSI, PD FSP NIBA, GIP, PD FSP TSK, SPSI, PD PAREKRAF, FBI, DPD SPN, APTI dan K-SBSI meminta;
- Batalkan dan cabut UU No.2 Tahun 2022 Cipta kerja.
- Cabut Permenaker No.5 Tahun 2023
- Tinjau kembali RUU kesehatan yang mengkategorikan tembakau setara narkotika dan psikotropika.
- Ciptakan dan perluas lapangan kerja tanpa memangkas atau mengurangi kesejahteraan pekerja buruh yang sudah ada.
- Hentikan dan batasi mendatangkan tenaga kerja asing (TKA).
Aliansi Buruh Bersatu Yogyakarta juga mendesak kepada Dewan Pimpinan Pusat K-SPSI dan semua federasi-federasi serikat pekerja seluruh Indonesia pusat di Jakarta untuk segera mendeklarasikan dan mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden RI periode 2024 – 2029.
Acara diakhiri dengan deklarasi Aliansi Buruh Bersatu Yogyakarta untuk mendukung Anies Presiden RI periode 2024-2029.
Arifin