LimasisiNews, Lima (Peru) –
Dua remaja tewas dan empat lainnya luka-luka di Peru pada Minggu (11/12/2022), dalam aksi protes menuntut penyelenggaraan Pemilihan Umun (Pemilu) di negara itu menyusul penggulingan mantan Presiden Peru, Pedro Castillo, demikian kata kepolisian dan otoritas setempat.
Presiden Dina Boluarte dilantik pada pekan lalu setelah Castillo dipecat oleh Kongres dan ditangkap karena mencoba membubarkan badan legislatif untuk mencegah pemungutan suara terkait pemakzulannya.
Demonstran, yang kebanyakan adalah pendukung Castillo, selama berhari-hari menuntut agar Peru menyelenggarakan Pemilu daripada membiarkan Boluarte tetap berkuasa sampai masa jabatan Castillo berakhir pada 2026.
Beberapa pengunjuk rasa juga menyerukan agar Kongres ditutup.
Kepala Kantor Ombudsman Peru, Eliana Revollar mengatakan kepada stasiun radio lokal RPP bahwa remaja berusia 15 dan 18 tahun tewas dalam bentrokan dengan polisi di Kota Andahuaylas, di wilayah Andean Apurimac dan mengatakan kematian tersebut, kemungkinan akibat luka tembak.