LimaSisiNews, Klaten (Jawa Tengah) –
Arak-arakan gunungan lumpia duleg dan patung lembu Suroloyo adalah salah satu rangkaian kegiatan pada acara tradisi Cethik Geni yang digelar setiap tahun. Kali ini acara tradisi serupa berlangsung meriah. Tradisi tahunan tersebut digelar di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten, Minggu (02/07/2023).
Diketahui lumpia duleg adalah jajanan khas asli produk warga Desa Gatak. Sedang tradisi Cethik Geni adalah acara yang digelar setiap tahun. Lumpia duleg dan Cethik Geni sudah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum-HAM).
Rangkaian kegiatan pada acara tahun ini sudah berlangsung sejak Kamis (29/06/2023) hingga Minggu (02/07/2023), yang diisi dengan bazar UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan penampilan budaya lokal. Sedang acara puncak digelar kegiatan kirab.
Dalam kirab tersebut, ada satu gunungan lumpia duleg yang berisi 4.000 lumpia duleg, yang nantinya diperebutkan warga. Sedang patung lembu Suroloyo yang dikirab berukuran panjang 4,5 meter dan tinggi 2,5 meter.
Selain warga, kirab juga diikuti oleh perwakilan dari empat perguruan silat yakni Ikatan Keluarga Silat Putra Indineaia (IKSPI) Kera Sakti, Pagar Nusa, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) yang diawali dari pusat kegiatan di Dukuh Lemburejo, Desa Gatak mengelilingi kampung hingga ke jalan raya dan kembali lagi ke lokasi kegiatan.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo memberangkatkan iring-iringan kirab tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Cethik Geni #5, Albertus Agung Arif Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan itu digelar sebagai upaya untuk melestarikan makanan khas Gatak, Delanggu, Klaten, yakni lumpia duleg yang dikemas dalam tradisi Cethik Geni.