Sementara itu, Jumakir, anggota DPRD Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa dengan jumlah relawan di kabupaten Bantul yang mencapai hampir 2.000 orang, yang terdiri dari berbagai komunitas relawan, baik dari FPRB, Linmas, Banser, Kokam, ataupun dari komunitas atau ormas yang lain, diharapkan dengan diadakannya apel siaga ini mereka semakin siap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana.
“Saya harapkan jika terjadi bencana apapun mereka sudah siap dan bisa bekerja sama dengan baik dan kompak. Dari Pemerintah Daerah akan memberikan pelatihan-pelatihan terutama yang ada hubungannya dengan kerelawanan dan kebencanaan. Sehingga diharapkan semua relawan sudah siap untuk menghadapi bencana apapun,” katanya.
Waljito, Ketua FPRB Kabupaten Bantul, yang turut hadir dalam apel siaga tersebut menjelaskan, guna menghadapi hidrometeorologi pada cuaca ekstrim yang melanda indonesia, khususnya di Kabupaten Bantul, FPRB sudah mengadakan beberapa kesiapsiagaan diantaranya, mengaktifasi seluruh posko-posko yang ada di seluruh Kabupaten Bantul, Apel Siaga dan peningkatan kapasitas seperti yang di lakukan di Kapanewon Sedayu.
“Ini merupakan salah satu bentuk mitigasi dalam menghadapi hidrometeorologi. Harapannya nanti potensi seluruh relawan di Bantul yang sangat luar biasa ini dapat dioptimalkan dalam menghadapi hidrometeorologi ,” jelasnya.
Arf/MN