Lebih lanjut Ngesti mengatakan, keberhasilan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang ada ini tidak ditentukan oleh jajaran pemerintah saja.
“Namun juga membutuhkan dukungan yang sangat besar dari seluruh lapisan masyarakat, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ada,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ngesti Nugraha juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pemangku kepentingan yang telah mendukung pembangunan daerah di tahun 2023 kemarin.
“Dengan begitu, ada beberapa pencapaian diantaranya ada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tumbuh sampai 0,62 persen, lalu tingkat pengangguran terbuka ini turun angkanya, dari 31.270 jiwa pada tahun 2022 menjadi 26.134 jiwa. Ada juga soal perekonomian yang tumbuh positif sebesar 4,74 persen, dan prevalensi stunting turun 1,01 persen atau 1.164 balita dibanding tahun 2022,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Kabupaten Semarang, Muhammad Muslih menyampaikan jika pada Musrenbang tingkat Kabupaten Semarang ini akan membahas 858 usulan yang berasal dari Musrenbang tingkat Kecamatan yang sebelumnya telah dilaksanakan di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
“Kalau usulan dari desa dan kelurahan itu ada 113 usulan di bidang pemerintahan, lalu ada 211 di bidang ekonomi, 126 usulan soal pembangunan sumber daya manusia, dan 408 usulan prasarana wilayah. Ada juga, soal 56 usulan prioritas dari masing-masing kecamatan yang ada di wilayah ini,” jelasnya.
Muslih juga menyampaikan, bahwa ada 2017 usulan yang juga berasal dari pokok pikiran (pokir) DPRD ke SIPD RI yang sudah didaftarkan.
“Untuk pokir sendiri ini sangat memerlukan aspirasi dari masyarakat luas, melalui DPRD dan nantinya untuk dibahas dalam rancangan APBD daerah,” tandas Muslih.
Arifin