“Kegiatan ini menghadirkan 2.375 peserta dari seluruh Pengawas Pemilu di DIY, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Pejabat (Pj) bupati dan walikota, paslon bupati dan walikota, partai politik (parpol) pengusul, Forkopimda Kabupaten dan Kota, OPD Kabupaten dan Kota, Penewu dan Mantri Pamong Praja se-DIY, Dukuh, Jaga Warga, pegiat Pemilu, Media Massa dan lain-lain,” ujarnya.
Najib menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga langsung dihadiri oleh anggota Bawaslu Republik Indonesia (RI), Lolly Suhenti.
Dalam pers rilisnya, Najib juga meminta dukungan dari seluruh warga Yogyakarta agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dapat terlaksana dengan damai. Ia juga minta masyarakat membantu mengawasi.
“Oleh karena itu kita juga mohon bantuan pengawasan kepada seluruh warga DIY ini . Ayo, kita bersama awasi pemilihan bupati dan wakil bupati ini. Kami mohon dukungan dari segenap hadirin warga Yogyakarta demi mewujudkan pemilu damai ini. Terima kasih,” pintanya.
Gurbernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs. Beny Suharsono, M.Si., menekankan bahwa Bawaslu harus menjaga integritas Pemilihan Umum (Pemilu) dari segala bentuk pelanggaran. Sedangkan aparat pemerintahan, baik TNI mau pun Polri, harus bersikap tegas, namun tetap netral, menjaga kondusifitas tanpa keberpihakan.
“Salus populi suprema lex esto” – bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Maka, dalam konteks pelaksanaan Pemilihan Umum sejatinya tersemat pula keutamaan untuk menjaga keamanan, integritas, dan kesejahteraan sosial,” kata Sultan dalam sambutannya.
Ar/Ed. MN