Simalungun – Sumut – LimasisiNews.com
Pusingan dan interval panen yang tidak konsisten diduga menjadi salah satu penyebab maraknya panen buah mentah di beberapa kebun unit milik PTPN IV Medan. Khususnya di wilayah Distrik-1 yang berkantor di kompleks perkebunan bahjambi, kecamatan jawamaraja Bah jambi, kabupaten Simalungun. Pusingan panen yang tidak normal dan terkesan dipaksakan 5/6 hari, dinilai tidak wajar untuk perusahaan anak usaha BUMN sekelas PTPN IV Medan, yang memiliki luas areal HGU kurang lebih ±155.000 Ha, dengan lahan produktif tanaman kelapa sawit dan teh ±115.000 Ha.
Untuk menghindari marak nya panen buah mentah perusahaan sebenarnya disarankan kembali ke pusingan panen normal yaitu 7/8 hari.
Penelusuran awak media,demi mengejar target produksi yang tinggi, saat ini Manajemen PTPN IV diduga mengabaikan norma maupun kriteria panenan yang selama ini menjadi acuan perusahaan sendiri, tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan akibat masif nya buah mentah yang masuk ke PKS. Padahal mengiling buah mentah di PKS akan menciptakan banyak sekali permasalahan, seperti terjadi nya losses, turun nya mutu rendemen CPO/PKO, pabrik rentan mengalami kerusakan dll.
Problem lain adalah terkait limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang berasal dari buah sawit mentah digiling oleh PKS dan akan menjadi limbah tankos. Namun tankos dari buah mentah berbeda dari tankos yang berasal dari (TBS) yang matang. Tankos dari buah mentah agak sulit bersih ketika digiling oleh pabrik, sehingga tetap meningalkan brondolan yang sangkut di janjangan tankos. Disebabkan brondolan buah mentah yang masuk ke (dump theresher) pabrik agak susah terlepas dari janjangan. Penyebab nya diduga karna buah sawit yang digiling kategori buah mentah (F0.F00).
Selanjutnya tankos yang masih banyak brondolan tersebut tetap menjadi limbah padat tankos, namun jenis tankos seperti ini masih memiliki nilai jual yang tinggi. Tankos ini sering disebut “Mata Kucing”
keberadaan tankos “Mata kucing” di pabrik kelapa sawit PKS PTPN IV akan menjadi polemik tersendiri bagi perusahaan, sebagian vendor nakal sering memamfaatkan aksi terselubung, ibarat menyelam sambil minum susu. Ketika mengangkut tankos “Mata Kucing” dari pabrik kelapa sawit PKS milik PTPN IV Medan, seperti yang terjadi di PKS wilayah Distrik-1 yaitu PKS Bandar Pasir Mandoge. Ini terbukti dengan kejadian beberapa waktu lalu di PKS unit PAM. Vendor CV Nusantara Putra Doge. Yang berdasarkan SPMK mengerjakan proyek angkut dan ecer tankos dari PKS unit PAM tujuan Kebun unit TON. Namun dalam pelaksanaan nya vendor melanggar isi perjanjian kontrak, diduga vendor melakukan aksi pencurian dan penggelapan tankos.
Adapun tankos yang digelapkan jenis “Mata kucing” yang diangkut dari PKS unit PAM dengan tujuan kebun unit TON, namun ditengah perjalanan tankos jenis “Mata kucing” tersebut tidak sampai ke Kebun Unit TON, setelah diselidiki ternyata 1 Truck tankos yang berisi “Mata kucing” sedang dibongkar di Gudang milik vendor tersebut. Kemudian hasil ketekan dari “Mata Kucing” tersebut di jual kembali kepada agen kelapa sawit dengan harga Rp. 1300 – 1500; /kilo nya. Dan Tankos sisa ketekan tersebut di bawa keladang nya Vendor untuk menghilangkan Barang bukti.
Hal ini sudah tentu sangat merugikan perusahaan, sebab berdasarkan (SPB) dari PKS unit PAM,bahwa tankos yang diangkut vendor yakni 8 truck, namun yang sampai ke kebun unit TON sebanyak 7 truck. Ini merupakan tindakan penggelapan aset perusahaan, atas dasar kejadian ini sudah selayaknya pihak PTPN IV membuat laporan kepihak yang berwajib dan memblack lish vendor CV. Nusantara Putra Doge yang telah melakukan tidakan curang tersebut.
Red/tim.