LimasisiNews, Tanjungbalai (Sumut) –
Banjir “langganan” yang terjadi setiap tahun antara bulan Nopember hingga Desember akibat tingginya curah hujan di hulu membuat Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur di Kota Tanjung Balai terendam.
Informasi dihimpun menyebutkan bahwa banjir tahunan yang melanda Kota Tanjung Balai yang berada di hilir daerah hinterland yakni Kabupaten Asahan dan Toba yang mulai terjadi Rabu (09/11/2022) sudah merendam sebanyak 854 rumah warga di Kecamatan Datuk Bandar.
Camat Datuk Bandar, Abu Said Lubis kepada kepada wartawan menjelaskan bahwa banjir akibat intensitas hujan yang tinggi tersebut merendam sedikitnya 854 rumah di wilayah kerjanya dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 60 cm.
“Tiga Kelurahan yani Sijambi, Pahang dan Gading merupakan lokasi tanggap darurat karena titik tertinggi genangan air mencapai 60 centimeter di daerah tersebut,” kata Abu Said, Jum’at (11/11/2022).
Menurut Abu, sebagai langkah awal pihaknya sudah mendirikan beberapa titik posko pengungsian dan posko kesehatan yang aktif 24 jam untuk menanggapi keluhan masyarakat.
“Posko kita ada di Lingkungan IV Jalan Durian, Kelurahan Sirantau; Pasar VI Kelurahan Sijambi; dan Jalan Kartini ujung perbatasan Pasar Traktor. Di Pasar VI Sijambi atau Perumnas belakang, tercatat 20 jiwa yang mengungsi,” katanya.
Abu melanjutkan, sebagai upaya untuk melancarkan aliran air banjir, Pemko melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah melakukan pembersihan beberapa aliran sungai dan membuka dapur umum di Dinas Sosial untuk mengolah dan mendistribusikan makanan bagi warga yang mengungsi.