Untuk itu, Kepala Negara selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.
“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ungkapnya.
Pemerintah sendiri memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat. Menurut Presiden, bantuan tersebut akan diterima hingga bulan Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.
“Yang paling penting Bapak Ibu, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Juli malah keterusan. Sementara sampai Juni, nanti kalau APBN kita hitung-hitung cekap bisa dilanjutkan lagi,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi; Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X; dan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Arifin/ed. MN