LimaSisiNews, Bantul (DIY) –
Kirab Siwur adalah salah satu adat tradisi dan budaya, di Kapanewon Imogiri yang masih tetap di uri-uri dan dilestarikan oleh masyarakat Imogiri. Tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-22.
Dr. Ir. Arnanto Nurprabowo Mp memberi apresiasi yang sangat luar biasa kepada masyarakat Imogiri dan Yogyakarta di mana era kemajuan zaman saat ini masih sangat peduli dengan tetap melestarikan adat dan budaya yang merupakan warisan yang adi luhung dari nenek moyang.
“Siwur merupakan alat untuk menguras enceh (tempayan), di mana tempayan tersebut berisi air suci dari berbagai negara dan dianggap suci oleh masyarakat. Sehingga tradisi nguras enceh (tempayan) sangat perlu dilakukan untuk selalu menjaga kebersihan tempayan dan isinya,” tutur Arnanto kepada awak media, Kamis (22/07/2023).
Setelah Kirab Siwur, dilanjutkan ziarah ke makam raja-raja di pajimatan (makam) Imogiri. Salah satunya ziarah ke makam Sultan Agung, Raja Mataram pertama.
“Beliau juga merupakan salah satu tokoh yang perlu diteladani, tentang kepemimpinan dan rasa nasionalismenya. Tentang kegigihanya bersama rakyat mempertahankan bumi Mataram dari tangan penjajah,” tuturnya.