Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Palas, Amelia Roitona, S.K.M., saat dikonfirmasi terkait dugaan ketidaktahuan Kapusnya sehingga terkesan tidak merespon, ia menyatakan agar konfirmasi kembali karena dalam suasana menjalankan puasa.
“Bukan enggan, mungkin karena puasa, dikomunikasikan aja lagi,” tutur Amelia.
Kabag. Ops., Kompol. Alsem Sinaga, S.I.P., M.H., selaku pemimpin Rakor saat itu, kerika dikonfirmasi tentang data stunting tersebut bersumber dari mana, pihaknya menyatakan bahwa itu data rekapitulasi dari Dinas Kesehatan.
“Itu data rekapitulasi dari Dinas Kesehatan,” jawab Kabag. Ops. Kompol. Alsem singkat.
Berdasarkan data dari Satgas Stunting Palas bahwa update grafik stunting pertanggal 7 Februari 2023 disebutkan pengukuran status gizi balita tahun 2022 dengan jumlah balita yang di ukur Antroprometri sebanyak 19,919 anak atau 94, 43 persen, didapatkan Preventilasi angka stunting pada balita sebesar 12,75 persen atau 2.313 anak. Preventilasi ini naik dari penimbangan 2021 sebesar 5,50 persen atau 1.091 anak.
Terkesan janggal, kasus stunting di Kecamatan Sosa 433 kasus, Kecamatan Barumun Selatan 211 kasus dan Kecamatan Ulu Barumun 204 kasus, tetapi Kapus tidak mengetahui di mana desa di wilayahnya yang banyak ditemukan kasus stunting.
RN/ed. MN