Salah satu pedagang warung di kawasan kuliner desa di Jomboran, Ety (57), mengatakan bahwa saat kejadian dia berada di warung. Sangkin kencangnya angin membuat atap kanopi selebar 2 meter dengan panjang belasan meter rusak diterbangkan angin.
“Awalnya memang mau buka karena saat Ramadhan buka setiap sore. Karena ada kejadian ini tutup dulu,” kata Ety.
Sebelumnya, kencangnya hembusan angin membuat warung di samping RSUD Bagas Waras Klaten rusak diterbangkan angin. Bangunan warung berpindah tempat sejauh 25 meter dan jatuh di tengah jalan. Warung itu milik Junianto (57), warga Sobrah Gede, Kelurahan Buntalan.
Junianto menjelaskan bahwa saat kejadian dia berada di dalam warung bersama istrinya. Selain itu, ada sekitar delapan pembeli di warung tersebut.
Kencangnya hembusan angin membuat warung milik Juniyanto berukuran 7 m x 9 m berbahan galvalum dan seng terangkat hingga terbawa angin sejauh 25 meter. Cor penahan rangka bangunan ikut diterbangkan angin.
Setelah kejadian itu, para pembeli berlarian untuk berteduh di teras RSUD Bagas Waras. Sementara, Juniyanto dan istrinya masih bertahan di warung yang atapnya sudah lepas terangkat angin.
Arifin/ed. MN