Dikatakan bahwa gerakan nasional aksi penyebaran poster dan majalah demokrasi di 899 kampus secara serentak sebagai peringatan terhadap Pemerintah bahwasanya gerakan mahasiswa masih ada dan terus akan berlipat ganda.
“Gerakan ini merupakan gerakan perubahan dan penyadaran dari mahasiswa untuk
menyelamatkan agenda demokratisasi Indonesia,” tandas Muhammad Zuhud.
“Muatan pertama yang kita sebar tentunya untuk menyadarkan mahasiswa dan masyarakat secara luas bahwa reformasi kita telah dikhianati oleh rezim dengan membiarkan pelaku pelanggaran HAM berat berkeliaran dan berada di tubuh pemerintahan. Kedua, berbagai upaya untuk memanipulasi konstitusi telah melahirkan praktek politik dinasti, yang mana upaya-upaya inilah yang harus kita tolak karena menyimpang dari nilai-nilai demokrasi kita,” lanjutnya.
Aksi berjalan tertib. Masyarakat yang menerima selebaran dan majalah tampak membaca dan menyimpannya.
Arifin