“Demo adalah sebuah hak rakyat dalam alam demokrasi, tapi kita di Jogja ini harus berbeda. Kedepankan perilaku demo yang harus santun, damai, ramah dan penuh dengan tepo seliro atau saling menghargai,” ungkap Yudi.
Yudi menambahkan, orasi tajam sangat perlu dalam demo, terapi tentunya tidak harus disertai perilaku-perilaku vandalism.
‘Rakyat atau masyarakat akan lebih simpatik jika aksi demo dilakukan dengan etika. Jaga jogja beserta keistimewaannya ini dalam sebuah konteks menjadi panutan untuk dunia luar. Coba lakukan demo yang damai, santun, tepo-tepo dan jaga selalu marwah Jogja yang masyarakatnya ramah dan penuh rasa saling menghargai,” pungkasnya.
Massa mengakhiri aksinya usai Maghrib atau sekitar pukul 18.00 WIB malam dengan meninggalkan aksi vandalisme di dinding pagar DPRD DIY.
AR