LimasisiNews, Sukabumi –
Laka laut Kapal Nelayan terbalik diduga dihantam ombak di Pantai Regional Karangsari Palabuhanratu pada hari Senin (14/02/2022) sekira pukul 20:00 WIB.
Dari kejadian tersebut satu orang belum di temukan dan satu orang selamat, team Sar pencarian korban yaitu Koramil 0622-02 Palabuhanratu Pelda Dodi Syawaludi, TNI AL, Serma Wahyudin, Pol Airud Bribda Tio Herlambang dan Suryo Basarnas Kabupaten Sukabumi, Selasa (15/02/2022).
Koramil 0622-02 Palabuhanratu Pelda Dodi Syawaludi menyampaikan kronologis kejadian pada hari Senin (14/02/2022) pukul 12:00 WIB, perahu nelayan KM Racunit yang dinahkodai oleh Mamat dan ABK Herdiansyah bertolak dari Dermaga Ujung Genteng menuju Dermaga 1 Palabuhanratu.
Lanjutnya, Pada pukul 20:00 WIB Kapal Nelayan KM. Racunit tiba di perairan Palabuhanratu, akan tetapi kapal salah masuk ke Dermaga Karang Sari, karena cuaca buruk kapal dihantam ombak sehingga kapal tersebut terbalik, perahu nelayan yang nahkodai oleh Mamat sampai saat ini masih belum ditemukan dan satu orang yang selamat bernama Herdiansyah.
“Setelah pencarian beberapa waktu, akhirnya korban berhasil di temukan di perairan Samudra Beach Hotel (SBH) pada hari Selasa (15/02/2022) pukul 10:10 WIB dan langsung di evakuasi ke rumah sakit Palabuhanratu,” terangnya.
Ditempat yang sama Suryo dari Basarnas menyampaika kejadian yang kita terima yaitu pukul 20:00 wib, pada hari Senin (14/02/2022) tempat kejadian di Pantai Regional Karangsari Palabuhanratu.
“Kapal terbalik saat dihantam ombak besar salah satu yang benama herdiansyah alhamdulillah selamat, dan satu orang tidak ditemukan saat kejadian berlangsung,” jelasnya.
Lanjutnya, pada pukul 10:10 WIB Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Mamat dengan jarak 2 mil dari tempat kejadian lebih tepatnya berada di depan Pantai Samudra Beach Hotel.
“Kini korban sudah meninggal dunia dan langsung di evakuasi ke RSUD Palabuhanratu,” jelasnya lagi.
“Saya menghimbau untuk para nelayan saat bernelayan untuk mencari ikan diwajibkan agar selalu berhati-hati, informasi terkait kondisi cuaca dan gelombang air laut yang sedang buruk sampai saat ini karena informasi dari BMKG akhir-akhir ini gelombang cukup besar dan tinggi di perairan selat Sunda,” Himbau Suryo.
(Red)
