LimaSisiNews, Tapanuli Utara (Sumut) –
Wakil Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Junita Rebeka Marbun, S.H., , M.A.P., menghadiri acara Peresmian Komplek Pusat Pelayanan Terpadu Huria Kristen Indonesia (HKI) “Hangoluan do Hatam” Lobu Siregar, bertempat di Sopo Godang Gereja HKI Hutasoit Pardomuan, Desa Siborong-borong I, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (15/06/2025).
Dalam khotbahnya, Eporus HKI, Pdt. Firman Sibarani, M.Th., yang tertulis dalam Yesaya 61 : 1 – 9 menyampaikan bahwa Tuhan yang memberikan roh itu kepada kita. Roh seseorang bisa dipengaruhi oleh uang, dunia, dan roh jahat. Tetapi jika Roh Kudus masuk ke dalam hati, pikiran, dan jiwa kita, maka Roh Kudus akan menggerakkan tangan, mulut dan hidup dan pekerjaan kita. Kita pasti akan menjadi orang yang memberitakan tahun rahmat Tuhan.
Ketua Panitia Peresmian Komplek Pusat Pelayanan Terpadu HKI, St. Drs. Lamhot Hutasoit, M.I.P., menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pucuk Pimpinan HKI, para Pareses dan jemaat serta Wakil Bupati Tapanuli Utara, Wakil Bupati Humbahas, Perwakilan Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota (Pemkab/Pemko) lainnya. Dengan keterbatasan yang ada, ia menyampaikan permohonan maaf apabila dalam kegiatan ini masih ada kekurangan.
“Semoga dengan terlaksananya kegiatan peresmian ini nama Tuhan semakin dimuliakan,” ujar Hutasoit.
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Denny Lumban Toruan, M.Eng., menyampaikan rasa sukacita atas terlaksananya peresmian Komplek Pelayanan Terpadu HKI dan Pemkab Tapanuli Utara memberikan dukungan berupa moril dan materi.
“Semoga perekonomian masyarakat, perekonomian bangsa dan terkhusus perekonomian jemaat HKI dapat lebih baik. Melalui peresmian ini diharapkan HKI bertransformasi, bukan hanya sebatas bangunan (fisik) tetapi kebangunan rohani jemaat juga,” harap Wakil Bupati Tapanuli Utara.
Wakil Bupati Humbahas, mewakili Pemkab/Pemko yang hadir, menyampaikan bahwa iman yang belum terwujud, namun diyakini akan terlaksana dengan baik. Tuhan menyediakan rahmat-Nya dan segala tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan ini nantinya dapat dijadikan kematangan rohani kita. Lebih lanjut, ia berharap agar para Pimpinan HKI dan Pendeta memperhatikan gereja, tidak hanya bangunan fisik namun pembinaan pemuda (naposo) untuk kelanjutan generasi muda kita ke depannya.