LimaSisiNews, Simalungun (Sumut) –
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berlokasi di Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, merupakan salah satu KEK yang diharapkan sebagai motor penggerak perekonomian di Indonesia yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2012 dan merupakan KEK pertama yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Januari 2023.
Adapun kegiatan utama perusahaan di KEK Sei Mangkei berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik.
Saat ini KEK Sei Mangkei difokuskan menjadi pusat pengembangan industri hilir kelapa sawit dan karet berskala besar dan berkualitas internasional.
Sebagai kawasan industri yang berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, KEK Sei Mangkei juga memiliki bisnis pendukung yaitu logistik dan pariwisata.
Dengan memiliki luas areal sekitar 2.007 Ha, KEK Sei Mangkei diyakini mampu menarik investor dan menciptakan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi.
Ironis nya di Kawasan Ekonomi Khusus yang merupakan Objek Vital Nasional seharusnya aman dan steril dari kegiatan-kegiatan yang beraroma negatif dan ilegal.
Saat ini di KEK Sei Mangkei beroperasi Serikat Pekerja Bongkar Muat mengatas namakan Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) yang diduga kuat ilegal, alasannya karena serikat pekerja tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas dan tidak tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Simalungun, ironisnya justru serikat pekerja bongkar muat yang diduga ilegal tersebut aman dan leluasa beroperasi tanpa ada teguran dari pihak PT. Kinra sebagai penanggung jawab pengelolah KEK Sei Mangkei.
Berdasarkan Surat Kep:001/org/DPD FSPTI-K-SPSI/1/2023 tentang komposisi Pengurusan DPC F- SPTI Kabupaten Simalungun Masa Bakti 2023-2028, Ketua Irawadi dan Sekretaris Syaril yang sah dengan memiliki dokumen lengkap dari Kementrian Hukum dan HAM, Dirjen PHI Kementerian Tenaga Kerja dan tercatat di Dinas Tenaga Kerja Simalungun.