LimaSisiNews, Samosir (Sumut) –
Informasi yang beredar di media sosial tentang isu selingkuh dan penggrebekan Kepala SMA St. Mikhael Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Marianus Manihuruk, dengan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), Romina Damanik, di salah satu Hotel Ambarita telah berulang kali diklarifikasi, dan terakhir pada Rabu (19/04/2023), yang menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar (hoax) dan hanya salah paham.
Dari informasi yang diterima, kronologis kejadian yang sebenarnya adalah bahwa pada Rabu (05/04/2023) pagi, Kepala Sekolah (Kasek) SMA St. Mikhael, memanggil seluruh Wakasek untuk melengkapi dokumen Data Isian Akreditasi (DIA) yang harus ditunjukkan ke assesor (penilai-red). Kemudian Kasek menyampaikan kepada seluruh Wakasek bahwa ia akan pergi mencari penginapan untuk asesor lalu permisi (izin) untuk pulang.
Saat mau pulang, di depan gerbang sekolah Kasek berpapasan dengan Wakasek, Romina Damanik. Saat itu Kasek bertanya, ‘Ibu mau kemana?’ yang kemudian dijawab oleh Wakasek, ‘Saya kurang enak badan, saya mau berobat.’
Selanjutnya Romina Damanik bertanya lagi, ‘Bapak mau kemana?’ yang dijawab oleh Marianus Manihuruk, ‘Saya mau mau cari hotel penginapan buat asesor.’
Karena merasa kurang mengetahui isi dokumen yang akan ditunjukkan kepada assesor, lalu Wakasek memanfaatkan momen ini untuk bertanya lebih jauh kepada Kaseknya itu sehingga ia minta ikut bersama Kasek.
Di sepanjang jalan, Wakasek bertanya banyak hal kepada Kaseknya itu terkait dokumen yang diakuinya belum diketahui.
Awalnya Kasek membawa mobil ke arah Aek Rangat. Di perjalanan, Wakasek mengajukan banyak pertanyaan terkait dokumen yang belum diketahuinya, yang ia katakan agar Akreditasi Sekolah dapat secepatnya keluar.
Kemudian, Kasek memutar mobilnya lagi ke arah Parbaba dan selanjutnya mengarah ke Ambarita. Di sepanjang jalan Wakasek masih saja sarat dengan pertanyaan terkait dokumen yang belum diketahuinya itu.
Tiba di Ambarita, Kasek dan Wakasek, keduanya mencek Hotel Rogate, yang kemudian Wakasek menyetujui kamar hotel yang mereka cek untuk penginapan assesor.
“Tempat ini sudah cocok untuk hari pertama penginapan assesor,” ujar Wakasek saat itu.
Belum langsung pulang, usai menyetujui dan reservasi (pesan) kamar, Wakasek mohon izin kepada Kasek agar diperbolehkan sejenak untuk istirahat sembari mengerjakan dokumen dan folder-folder untuk di-upload ke Google Drive supaya pihak assesor nantinya lebih mudah mengoreksi berkas akreditasi sekolah tersebut.
Atas permohonan tersebut, Kasek mengatakan bahwa kamar hotel tersebut hanya bisa untuk dicek sementara. Kalau ingin kamar hotel dipakai (digunakan) untuk mengerjakan dokumen, kamar hotel harus dibayar. Lalu kamar pun dibayar untuk dipakai sebagai tempat mengerjakan berkas-berkas dokumen sekolah mereka.
Beberapa saat kemudian, suami Romina Damanik (Wakasek), Parlindungan Simbolon datang dengan penuh emosi dan merekam video yang kemudian diketahui isinya adalah saat istrinya masuk ke kamar mandi (katanya hendak buang air kecil).
Selanjutnya, setelah video hasil rekaman suami Wakasek diperiksa ternyata isinya tidak ada yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak (Kasek dan Wakasek) melakukan perbuatan asusila.