LimasisiNews, Yogyakarta (DIY) –
Kendaraan listrik yang mulai populer digunakan beberapa tahun belakangan ini memotivasi sejumlah pihak untuk berinovasi memproduksi moda transportasi berbahan bakar nonminyak.
Salah seorang diantaranya adalah Wiwin Vegas pemilik Bengkel Mobil Ijo yang berada di komplek Perumahan Jatimulyo Baru Blok J No. 9, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Di bengkel sekaligus garasi rumahnya ini terparkir sebuah mobil dan sepeda motor dengan bentuk yang unik. Mobil yang terparkir hanya memiliki tiga roda, dengan tampilan klasik.
Meski dimensinya kecil, mobil listrik tersebut bisa melaju kencang dan senyap seperti kendaraan listrik pada umumnya. Mobil ini juga telah dilengkapi dengan speedometer, headlamp, lampu sign, dan stoplamp yang dapat dihidupkan ketika mesin menyala.
Pria 50 tahun ini memang tidak mengenyam pendidikan khusus di bidang elektronika, justru ia merakit kendaraan listrik ini karena hobinya di dunia elektro.
“Saya lulusan STM Jurusan Teknik Otomotif, untuk bidang elektro ini saya belajar sendiri. Saya memang sejak remaja suka mengutak-atik barang elektronik dan tertarik dengan kelistrikan,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (12/01/2023).
Wiwin menjelaskan bahwa dirinya sudah mulai membuat kendaraan bertenaga listrik ini sejak tahun 2010. Sejak saat itu, puluhan unit kendaraan listrik telah tercipta melalui tangan ‘sakti’-nya ini. Tak heran jika ia dijuluki sebagai inovator kendaraan listrik.
“Saya fokus membuat kendaraan listrik pada tahun 2010, awalnya saya membuat otoped, troli listrik, meningkat ke sepeda listrik, dan saat ini mobil listrik,” paparnya.
Saat ditanya mengapa membuat mobil listrik dengan bentuk klasik, Wiwin menjelaskan jika dirinya sangat menyukai bentuk kendaraan unik.
“Mobil seperti ini kan tidak ada di pasaran, jadi beda dari yang lain,” tuturnya.
Meski begitu, karyanya ini dibuat bukanlah untuk dikendarai di jalan raya. Kendaraan ini hanya untuk keliling komplek atau untuk berkeliling di tempat wisata.
“Kendaraan listrik yang saya buat tidak disarankan untuk di jalan raya, hanya untuk di kampung atau lokasi wisata,” tandasnya.