LimaSisiNews, Antakya (Turki) –
Angka kematian akibat gempa di Turki dan Suriah hingga Minggu (19/02/2023) tercatat lebih dari 46 ribu jiwa dan upaya pencarian korban telah berkurang.
Hampir dua pekan sejak gempa mematikan itu terjadi, pada 6 Februari 2023, banyak warga di Turki kini hanya bisa mendoakan kerabat mereka yang belum ditemukan.
Operator buldoser, Akin Bozkurt mengatakan kalau dia mencari jenazah untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
“Mereka ingin melakukan upacara pemakaman,” kata dia.
Dalam ajaran Islam, jenazah harus segera dimakamkan sesegera mungkin.
Kepala Badan Penanggulangan Darurat dan Bencana Turki (AFAD), Yunus Sezer mengatakan bahwa sebagian besar upaya penyelamatan akan diakhiri pada Minggu (19/02/2023) malam.
Angka kematian diperkirakan akan meningkat karena sekitar 345 ribu apartemen di negara itu diketahui telah hancur dan masih banyak orang belum ditemukan.
Turki dan Suriah sama-sama tidak menyebutkan berapa banyak orang yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Dalam salah satu upaya penyelamatan di Antakya, Turki Selatan, Sabtu (18/02/2023) malam, petugas menyingkirkan puing-puing dengan tangan.
Sementara tim penyelamat mengatakan bahwa anjing pelacak dan kamera termal sempat mendeteksi tanda-tanda kehidupan dari dua orang
Namun, beberapa saat setelah tengah malam, delapan jam sejak penyelamatan dimulai, tim menghentikan upaya mereka.