LimaSisiNews, Yogyakarta (DIY) –
Hari Reformasi Nasional yang diperingati setiap 21 Mei, sekaligus menjadi momen pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia pada peristiwa 1998 dan lengsernya Presiden Soeharto. Peristiwa itu menjadi penanda berakhirnya masa orde baru yang berganti ke masa peralihan atau reformasi.
Tahun 1998 menjadi salah satu momen bersejarah bagi Indonesia karena dipenuhi konflik dan huru-hara, mulai dari aksi demo besar-besaran hingga kasus penculikan para aktivis serta tragedi Trisakti yang menewaskan sejumlah mahasiswa.
Berbagai krisis yang tak terselesaikan menjadi catatan hitam era kepemimpinan orde baru di bawah rezim Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Beranjak dari ketidakpuasan terhadap pemerintah, masyarakat Indonesia terutama mahasiswa menyuarakan reformasi guna membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa.
Hasil dari reformasi ini memicu mundurnya Presiden Soeharto serta adanya perubahan besar-besaran pada sistem pemerintahan yang didasarkan pada asas dan cita-cita bangsa. Dengan demikian, tahun 1998 disebut sebagai tahun reformasi.
Apa definisi dari Reformasi?
Menurut Para Ahli, Sedarmayanti (2009: 67) bahwa reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu, komprehensif, ditujukan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik (good governance).